Yogyakarta, [20/01] — Penyuluh Agama Islam, Samsul Ma’arif kembali menunjukkan perannya dalam memberikan bimbingan kepada Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial ( PPKS ) di Balai Rehabilitasi Sosial dan Bina Karya Lanjut (BRSBKL). Dengan pendekatan spiritual, penyuluh berusaha menyentuh hati dan pikiran peserta, meskipun tantangan yang dihadapi tidaklah ringan.
Proses bimbingan ini menekankan pentingnya kesabaran dan ketulusan dalam menyampaikan nilai-nilai keislaman. Banyak di antara PPKS memiliki latar belakang yang kompleks, sehingga memerlukan pendekatan khusus yang dapat membangun rasa percaya dan penerimaan.“Kami memahami bahwa setiap individu memiliki perjalanan hidup yang berbeda. Melalui pendekatan spiritual, kami berusaha membantu mereka menemukan kembali harapan dan tujuan hidup,” ujar salah satu penyuluh agama yang terlibat dalam kegiatan ini.
Kegiatan bimbingan ini mencakup:
- Pembelajaran
tentang nilai-nilai kesabaran, syukur, dan tawakal dalam menghadapi ujian
hidup.
- Pemahaman
dasar tentang ajaran Islam yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
- Praktik
ibadah sederhana seperti doa dan zikir untuk menenangkan hati.
Salah
satu PPKS menyampaikan kesannya setelah mengikuti bimbingan, “Pendekatan yang
diberikan sangat menyentuh. Saya merasa didengar dan diarahkan tanpa merasa
dihakimi.”
Penyuluh
agama juga mengakui bahwa tugas ini bukan tanpa hambatan. Perbedaan latar
belakang, trauma, dan tingkat penerimaan peserta menjadi ujian tersendiri.
Namun, dengan doa dan niat yang tulus, para penyuluh terus berupaya memberikan
yang terbaik.
“Kami
percaya bahwa setiap upaya yang dilakukan dengan niat baik akan membuahkan
hasil. Tugas kami adalah menanamkan nilai-nilai spiritual yang dapat menjadi
bekal bagi mereka untuk melangkah lebih baik ke depan,” tambah penyuluh
tersebut.
Kegiatan
ini merupakan bagian dari program berkelanjutan Penyuluh Agama Kota Yogyakarta
dalam mendukung kesejahteraan sosial berbasis pendekatan agama, sekaligus
mempertegas peran dakwah sebagai solusi atas berbagai permasalahan kehidupan.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar