Cari informasi tentang kami

Kunjungan Mahasiswa PKL Hukum Keluarga Islam UIN Sunan Kalijaga bersama KUA Tegalrejo di Kebun Anggur

Dalam kunjunganya, mahasiswa PKL UIN Sunan Kalijaga terlihat antusias untuk belajar bagaimana cara bercocok tanam buah anggur dengan benar agar menghasilkan panen yang maksimal. Dikebun anggur tersebut ahasiswa belajar langsung dari sang pemilik kebun. Beliau menyampaikan beberapa tips untuk menanam buah anggur, salah satunya kebun disarankan memiliki curah hujan 800 mm/tahun dan 3-4 bulan kering dan PH tanah yang cocok ada di angka 6.


Adapun yang melatar belakangi terbentuknya kebun ini, dikarenakan adanya Covid-19. Pemilik Kebun pada tahun 2020 mulai membanting setir bisnisnya dikarenkan adanya wabah tersebut. kemudian beliau mulai mengikuti sebuah organisasi petani anggur yang membuat beliau dapat memiliki kebun anggur sendiri. Adapun model bisnis yang beliau lakukan dengan penjualan benih yang sudah dicangkok   beliau juga memberikan beberapa tips dalam menanam anggur dan juga cara agar pohon anggur berbunga dan berbuah. serta memberikan masukan berupa pupuk original serta kimia dengan aturan pemakainnya.

Disamping belajar mereka juga merasa senang karena dapat langsung memetik buah anggur kemudian memakannya langsung ditempat. Sebuah pengalaman dan pembelajaran yang luar biasa, yang dapat membuat mahasisawa memilki opsi sampingan dirumah apabila memiliki pekarangan yang lebar agar menanam anggur.

Oleh: 
Abid Fadllurrahman
Mahasiswa Hukum Keluarga Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta


KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR MAHASISWA PKL DI TPA SD PINGIT


Banyak sekali progam-program kemasyarakatan yang dibentuk dari pihak KUA. Hal tersebut dilakukan untuk memajukan masyarakat sekitar, salah satunya pendidikan. Bentuk program pendidikan  yang dilakukan adalah pengajaran TPA yang berlokasi di SD Pingit. Proses belajar-mengajar dilakukan selama satu jam lamanya. Adapun materi yang dibawakan berupa pembekalan dasar beragama seperti membaca Iqra berdasarkan pemahaman dari murid-murid dari SD Pingit, karena setiap anak tidak memiliki kemampuan dalam menangkap pembelajaran yang sama. Maka dari itu, pembelajaran menggunakan metode setoran satu-persatu. Hal itu dilakukan supaya guru yang mengampu dapat mengetahui perkembangan dari si murid. Dan tidak hanya itu, aspek tersebut juga melahirkan rasa dari si murid bahwasanya ia diperhatikan. Kemudian tidak hanya iqra saja materi yang dipelajari, murid-murid juga menulis arab dengan perantara hadits yang ditulis oleh gurunya  di depan kelas. Kemudian sang gurupun menjelaskan arti dan pelajaran dari hadits yang dipelajari.




Adapun program ini dilakukan agar mencegah terjadinya buta al-qur’an pada anak-anak dan menambah pengetauan islam untuk mereka. Dengan adanya hal ini diharapkan mengurangi buta Al-qur-an pada anak-anak. Kemudian hal ini menjadi pembelajaran dan pengalaman bagi saya dan teman-teman PKL agar melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk lingkungan sekitar terutama pada daerah kami masing- masing. Karena semua hal baik dilakuakn dari yang terdekat sebelum mencakup sesuatu yang lebih luas.

Oleh : M. Taufiqqur Rahman
Mahasiswa Hukum Keluarga Islam UIN Sunan Kalijaga

BELAJAR MENGAJAR MAHASISWA PKL UIN SUNAN KALIJAGA DI SDN PINGIT, TEGAL REJO

  Tegalrejo (8 Maret 2023) - KUA Tegalrejo mempunyai program yang salah satunya yakni membimbing siswa kelas 6 SDN Pingit untuk mengikuti pelajaran Madrasah Diniyah, atau biasa kita sebut dengan Madin. Mahasiswa PKL UIN Sunan Kalijaga-pun ikut serta dalam salah satu program dari KUA yang tampak gagah luar dalam ini.

 



    Dari dalam kandungan kita sudah diberi kisi-kisi oleh Sang Maha Kasih jalan atau trip kita di dunia luar rahim nanti setelah kita dilahirkan itu bagaimana. Setelah kita diberitahu, seketika itu pula ingatan kita yang telah diberikan Tuhan dicabut kembali. 

       Oleh karena itu, tugas kita sedari lahir yakni mencari dan belajar apa yang telah Sang Maha Kasih saat 9 bulan kita dititipkan dalam rahim Ibu. Karena dalam buku Daur jilid pertama yang ditulis Emha, itu disebutkan bahwa hakikat kita hidup di dunia ialah mencari, belajar, dan bahkan mengajar untuk belajar. Tuhan tahu kita kuat, dan Tuhan tahu kita bisa. (Fadhila Asyfi Indana)

Kejutan dari Mahasiswa PKL atas Ulang Tahun bapak Supasdi pada 10 Maret 2023.

Kejutan dari Mahasiswa PKL atas Ulang Tahun bapak Supasdi pada 10 Maret 2023.



Agenda ini diadakan secara tidak terencana alias mendadak atas inisiatif dari ketua PKL sdr. Irfan Syamsul Amri. Sebelumnya kami mengadakan agenda Praktik Pernikahan di Aula Kantor Urusan Agama Tegalrejo, "ini penting karena untuk mempererat dari pada kekompakan antar individu mahasiswa PKL dengan Pimpinan dan Staf KUA Tegalrejo" ujar Irfan Syamsul Amri.


Terlihat kebahagian daripada seluruh teman-teman PKL atas kejutan yang dilaksanakan. Tentunya kejutan ini diisi dengan nilai positif dengan berdo'a bersama atas keselamatan, kesehatan, kelancaran teman-teman PKL semua. "kami harap nilai positif yang kita bangun ini tidak berhenti sampai disini, yakni kita harus terus saling memberikan support antar satu sama lain.

Oleh : Cepi Nur Maulana
Mahasiwa Hukum Keluarga Islam UIN Sunan Kalijaga

KESERUAN PRAKTIK PERNIKAHAN MAHASISWA PKL UIN SUNAN KALIJAGA DI KUA KEMANTREN TEGALREJO

Yogyakarta (KUA Tegalrejo)– Mahasiswa PKL UIN Sunan Kalijaga melaksanakan simulasi praktik pernikahan, Jum’at (10/03/2023). Kegiatan dibimbing langsung oleh Kepala KUA Tegalrejo Bapak Supasdi, S.Ag. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu tanggung jawab KUA Tegalrejo yang diamanahi untuk membimbing mahasiswa dalam PKL.


 


Sebelum pelaksanaan praktik pernikahan, mahasiswa yang bertugas terlebih dahulu diberikan materi terkait perkawinan beserta pencatatannya pada saat piket pkl.  Materi tersebut disampaikan oleh Kepala KUA Tegalrejo, Bapak Supasdi, S.Ag.

Praktik pernikahan tersebut dilaksanakan setelah sholat jum’at. Kelompok dalam PKL KUA Tegalrejo terbagi menjadi 4 kelompok. Sedangkan yang bertugas pada praktik yang pertama adalah kelompok 1 dan 3 karena kedua kelompok tersebut yang telah mendapatkan materi terkait perkawinan beserta pencatatannya.


Praktik pernikahan tersebut dikemas seakan-akan seperti pernikahan sesungguhnya. Rangkaian acaranya pun dipimpin oleh MC (Master of Ceremony) yang di dalam acara tersebut terdapat penyerahan dari pihak keluarga laki-laki, dan penerimaan dari pihak perempuan. Setelah itu dilanjutkan dengan prosesi pernikahan yang dipimpin oleh penghulu yang didalamnya terdapat khutbah nikah pembacaan ayat suci Al-Qur’an, akad nikah, do’a, dilanjut dengan penandatanganan akta nikah.


Kegiatan ini tambah meriah karena para mahasiswa yang bertugas sangat mendalami peran yang diberikan. Mereka memakai pakaian layaknya pengantin keluarga, pengantin serta penghulu. Selain itu properti pendukung seperti cincin dan replika mahar juga digunakan. Sehingga praktik pernikahan tersebut terasa meriah karena dalam praktiknya masih terjadi kesalahan-kesalahan serta perilaku mahasiswa yang membuat audiens (mahasiswa yang tidak bertugas) menjadi tertawa. Namun, hal tersebut dimaklumi karena masih dalam tahap belajar.

Setelah praktik tersebut, Kepala KUA Tegalrejo Bapak Supasdi S.Ag, memberikan komentar terkait praktik pernikahan yang telah dilaksanakan. Beliau berharap hal ini bisa menjadi bekal untuk mahasiswa ketika nanti berkesempatan untuk menjadi petugas pencatat perkawinan.


Oleh: Nurul Firdaus, Mahasiswa Hukum Keluarga Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Angkatan 2020